Selamat datang di Blog saya

Blog ini mengupas seputar apa saja yang berkaitan dengan travelling, Gallery kruci's dan tumbuh kembangnya.

Blog ini juga digunakan untuk update produk-produk terbaru dari kami, untuk info lengkap portfolio kami silakan berkunjung ke ... Marketplace Themeforest.

Tuesday, December 6, 2011

Kenali Jadwal Tidurnya

mari kenali jadwal tidur si kecil sejak usia 11 bulan

Pada usia 11 bulan, bayi sudah mulai tidur dengan lebih lelap pada malam hari. Ini terjadi seiring dengan perkembangan bayi, sehingga jadwal tidurnya pun semakin berubah. Nah, Anda bisa membiasakan si kecil tidur secara teratur baik saat siang maupun malam, agar ia tidak kesulitan ketika diajak tidur pada malam hari.

Kenali Jadwal Tidurnya

Jangan kaget jika tiba-tiba si kecil kesulitan untuk tidur pada saat malam hari. Hal ini bisa saja disebabkan oleh kemajuan kognitif dan pertumbuhan motoriknya. Pada usia ini, si kecil mulai belajar merangkak, berjalan dan terus mengembangkan kemampuan lainnya. Sehingga ia bisa saja terbangun dan melakukan kegiatan ‘kecilnya’ sambil meminta bantuan Anda.

Melatih pola tidur bayi 11 bulan bisa dilakukan secara perlahan-lahan. Pada dasarnya bayi 11 bulan membutuhkan waktu tidur total 14 jam atau sekitar 12 jam saat malam, dan 2 jam saat siang hari. Jangan biarkan ia terus bermain ketika sudah terlihat letih. Untuk itu biasakan untuk menidurkannya di siang hari, agar ia tidak kelelahan pada malam hari.

Apa yang bisa dilakukan agar pola tidurnya teratur? Anda bisa simak beberapa tip berikut ini:

• Tetapkan waktu tidur yang teratur.
• Pastikan ia memiliki rutinitas yang sama sebelum tidur, misalnya membaca bersama Anda, berada di tempat tidur jika sudah terlihat mengantuk.
• Biarkan ia tertidur dengan sendiri tanpa bantuan Anda.
• Coba ciptakan suasana tidur yang nyaman.
Sumber: Club Nutricia

Sunday, September 11, 2011

Macam - Macam Imunisasi Anjuran

    Imunisasi anjuran merupakan imunisasi non program seperti MMR (Mumps Measles Rubella), Hib (Hemophilus Influenzae tipe B), menginitis, influenza, IPD (Invasive Pneumococcal Disease), tifoid dan hepatitis A (Sostroasmoro, 2007).

1.Imunisasi HIB
a.Fungsi
    Imunisasi HIB, tergolong imunisasi yang dianjurkan. Imunisasi diberikan agar tubuh mempunyai kekebalan terhadap bakteri Haemophilus Influenza Type B. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit yang tergolong berat, seperti meningitis (radang selaput otak). Pada menginitis bakteri tersebut menginfeksi selaput pelindung otak dan saraf otak, menyebabkan radang pada tempat-tempat tersebut. Bila bakteri ini menginfeksi paru-paru menyebabkan radang paru-paru (pnemonia). Bakteri Haemophilus Influenza Type B dapat menyebabkan septisemia (keracunan darah dan merupakan infeksi yang lebih tersebar luas keseluruh tubuh).

    Penyakit HIB adalah penyebab paling umum infeksi mematikan pada anak berusia di bawah 5 tahun sebelum ditemukannya vaksinasi HIB rutin pada tahun 1993. Kasus infeksi HIB sebelum tersedianya vaksin paling sering terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun dan jarang terjadi setelah usia 5 tahun. Meskipun kemiripan namanya, penyakit ini tidak ada hubungannya dengan influenza.

    Haemophilus Influenzae adalah bakteri yang biasa hidup dijalur pernafasan bagian atas. Penyakit HIB dapat menyebabkan:
    Meningitis, infeksi pada selaput yang melindungi otak.
    Epiglotitis, bengkaknya tenggorokan yang dapat menghambat pernafasan.
    Septic arthritis, infeksi pada sendi
    Cellulitis, infeksi pada jaringan dibawah kulit biasanya dimuka.
    Radang paru-paru

    Gejala tersebut dapat berkembang cepat dan bila dibiarkan tanpa perawatan, dapat cepat menyebabkan kematian.

b.Penularan
    Penyakit HIB menular melalui bersin atau batuk dari penderita secara langsung. Penularan juga dapat disebabkan, karena penggunaan barang-barang yang terkontaminasi oleh bakteri Haemophilus Influenza Type B dan secara tidak sengaja menjangkit tubuh kita melalui mulut. Anak-anak mempunyai resiko lebih tinggi. Anak-anak yang minum ASI masih bisa terlindungi, akan tetapi lebih baik jika diberikan imunisasi.

c.Cara pemberian dan dosis
    Imunisasi HIB diberikan pada bayi berumur 2,3 dan 5 bulan. Imunisasi ini diberikan 3 kali. Yang pertama ketika berumur 2 bulan, yang kedua 3 bulan dan yang ke tiga berumur 5 bulan. Imunisasi Hib diberikan secara suntikan dibagian otot paha. Imunisasi ini diberikan dalam satu suntikan bersama DPT. Juga boleh diberikan bersama imunisasi hepatitis B.

d.Efek samping
    Setelah pemberian imunisasi ini, biasanya sakit, bengkak dan kemerahan berlaku ditempat suntikan. Biasanya berlaku sampai 3 hari. Kadang demam juga bisa terjadi. Efek samping ini tergolong ringan, jika dibandingkan dengan penyakit Hepatitis B.

2.Imunisasi meningitis
a.Fungsi
    Menginitis merupakan penyakit akut radang selaput otak yang disebabkan oleh bakteri Nesseria meningitidis. Meningitis penyebab kematian dan kesakitan diseluruh dunia, CFR melebihi 50%, tetapi dengan diagnosis dini, terapi modern dan suportif CFR menjadi 5-15%. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dan kemoprofilaksis untuk orang-orang yang kontak dengan menginitis dan karier.

    Meningitis meningokokus adalah penyakit radang selaput otak dan selaput sumsum tulang yang terjadi secara akut dan cepat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Nesseria meningitidis, gejala klinis penyakit ini adalah demam (panas tinggi) mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, kaku kuduk, ketahanan fisik melemah, dan kemerahan dikulit. Pada keadaan lanjut, kesadaran menurun sampai koma serta terjadi perdarahan echimosis. Berkumpulnya populasi dalam jumlah besar dari berbagai negara, seperti pada musim haji, berpotensi terhadap penyebaran kuman dan penyakit meningitis.

b.Manfaat
    Mencegah infeksi meningitis atau radang selaput otak, yang disebabkan bakteri.

c.Pemberian
    Pada ibu hamil, sebaiknya imunisasi meningitis diberikan setelah trimester pertama. Pemberian imunisasi ini juga boleh diberikan bagi ibu hamil yang akan berpergian ke daerah yang epidemik dan endemik meningitis seperti afrika. Jadi, ibu hamil yang akan pergi haji boleh mendapatkan imunisasi ini dari pada terkena meningitis. Jemaah haji dan umroh maupun yang akan berpergian ke arab saudi juga mendapatkan imunisasi sejenis meningitis tersebut.

3.Imunisasi pneumokokus
a. Fungsi
    Imunisasi pneumokokus sangat penting dalam melindungi anak-anak dari penyakit radang paru, yang mengacu pada berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi dengan bakteri streptokokus pneumonia, yang juga dikenal sebagai pneumokokus. Infeksi pneumokokus merupakan infeksi bakteri yang menyerang berbagai bagian tubuh. Misalnya:

    Bakteri pneumokokus masuk kealiran darah, dikenal sebagai bakteremia
    Bagian otak tertentu yang terserang, dikenal sebagai meningitis
    Bakteri pneumokokus menyerang paru-paru, dikenal sebagai pneumonia
    Telinga tengah terinfeksi, dikenal sebagai otitis media

b. Penularan
    Pneumokokus sangat mudah menular. Bakteri pneumokokus biasanya terdapat di dalam hidung dan tenggorokan. Oleh karena itu, orang berisiko tertular jika ada kontak langsung dengan penderita. Bakteri ini menular melalui tetesan lendir atau ludah, seperti bersin, batuk.


c. Pemberian imunisasi
    Imunisasi diberikan pada usia 2, 4, 6, 12 bulan. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah merekomendasikan pencantuman prioritas vaksin konjugat radang paru 7-valent (PCV7) dalam program imunisasi pada masa kanak-kanak nasional di seluruh dunia sejak tahun 2007. Meskipun PCV7 tidak termasuk dalam program imunisasi pada masa kanak-kanak, vaksin ini sangat mudah diperoleh dari dokter. Vaksin yang dikenal sebagai prevenar, telah terbukti hampir 100% efektif terhadap penyakit pneumokokus. Vaksin ini berisi gula dari tujuh jenis bakteri pneumokokus yang berlainan, yang disambung secara individual dengan protein toksoid difteri yang tidak aktif. Vaksin ini juga berisi konsentrasi kecil bahan tambahan yaitu aluminium fosfat, garam dan air.

d. Efek samping
    Sedikit bengkak, merah dan sakit ditempat suntikan.
    Demam rendah
    Reaksi yang kurang biasa mungkin termasuk muntah, kurang nafsu makan, diare
    Reaksi parah jarang terjadi

e. Penanganan efek samping
    Jika reaksi yang ditimbulkan setelah imunisasi ringan, maka dapat dilakukan beberapa penanganan, seperti:
    Membubuhkan kain basah yang dingin di tempat suntikan yang sakit.
    Anak jangan berpakaian terlalu hangat.
    Memberi parasetamol untuk mengurangi demam (perhatian dosis yang dianjurkan menurut usia anak).
    Memberi anak lebih banyak minuman. (Proferawati A dan Andhini CSD, 2010)

4. Imunisasi MMR

    Memberikan kekebalan terhadap serangan penyakit Mumps (gondongan/parotitis), Measles (campak), dan Rubella (campak Jerman). Terutama buat anak perempuan, vaksinasi MMR sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya rubela pada saat hamil. Sementara pada anak lelaki, nantinya vaksin MMR mencegah agar tak terserang rubela dan menulari sang istri yang mungkin sedang hamil. Penting diketahui, rubela dapat menyebabkan kecacatan pada janin.

    Sayangnya, kini banyak orangtua ragu mengimunisasikan anaknya lantaran tersebar berita bahwa imunisasi MMR menyebabkan autisme pada anak. Padahal, sampai saat ini belum ada pembuktian secara ilmiah mengenai keterkaitan antara MMR dan autisme. Jadi, mengapa harus takut?

a. Gondongan
    Penyakit infeksi akut akibat virus mumps ini sering menyerang anak-anak, terutama usia 2 tahun ke atas sampai kurang lebih 15 tahun. Ada beberapa lokasi yang diserang seperti kelenjar ludah di bawah lidah, di bawah rahang, dan di bawah telinga (parotitis). Masa inkubasi sekitar 14-24 hari setelah penularan yang terjadi lewat droplet. Awalnya muncul demam (bisa sampai 39,50C), disertai pusing, mual, nyeri otot atau pegal terutama di daerah leher, lesu dan lemah. Sehari kemudian tampak bengkak di bawah telinga sebelah kanan dan kemudian menjalar ke sebelahnya.

    Karena gondongan bersifat self-limiting disease (sembuh sendiri tanpa diobati), pengobatan dilakukan sesuai gejala simptomatik. Disamping meningkatkan daya tahan tubuh dengan asupan makanan bergizi dan cukup istirahat. Biasanya dokter juga akan memberi antibiotik untuk mencegah terjadi infeksi kuman lain. Sebenarnya, jika daya tahan tubuh bagus, anak tak akan tertular. Dan jika sudah sekali terkena, gondongan tak akan berulang.

b. Campak
    Sebenarnya, bayi sudah mendapat kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Apalagi penyakit campak mudah menular, dan mereka yang daya tahan tubuhnya lemah gampang sekali terserang penyakit yang disebabkan virus Morbili ini. Untungnya, campak hanya diderita sekali seumur hidup. Jadi, sekali terkena campak, setelah itu biasanya tak akan terkena lagi.

c. Campak Jerman
    Campak Jerman atau rubella berbeda dari campak biasa. Pada anak, campak Jerman jarang terjadi dan dampaknya tak sampai fatal. Kalaupun ada biasanya terjadi pada anak yang lebih besar, sekitar usia 5-14 tahun. Hanya gejalanya yang hampir sama seperti flu, batuk, pilek dan demam tinggi. Nafsu makan penderita juga biasanya menurun karena terjadi pembengkakan limpa. Namun, bercak merah yang timbul tak sampai parah dan cepat menghilang dalam waktu 3 hari.

1). Pemberian imunisasi MMR
    Diberikan 2 kali, yaitu pada usia 15 bulan dan 6 tahun. Jika belum mendapat imunisasi campak di usia 9 bulan, maka MMR dapat diberikan di usia 12 bulan, dan diulangi pada umur 6 tahun.

Catatan:
    Bila orangtua khawatir atau anak menunjukkan keterlambatan bicara dan perkembangan lainnya, pemberian imunisasi MMR dapat ditunda hingga anak berusia 3 tahun. Bila semua proses tumbuh kembangnya tak ada masalah alias normal, vaksin MMR dapat diberikan kepada anak.

2). Efek samping
    Beberapa hari setelah diimunisasi, biasanya anak mengalami demam, timbul ruam atau bercak merah, serta terjadi pembengkakan di lokasi penyuntikan. Namun tak perlu khawatir karena gejala tersebut berlangsung sementara saja. Demamnya pun dapat diatasi dengan obat penurun panas yang dosis pemakaiannya sesuai anjuran dokter.

5. Imunisasi tipoid

    Ada 2 jenis vaksin tifoid yang bisa diberikan ke anak, yakni vaksin oral (Vivotif) dan vaksin suntikan (TyphimVi). Keduanya efektif mencekal demam tifoid alias penyakit tifus, yaitu infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, dan makanan-minuman yang tidak higienis. Dia masuk melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna.

    Gejala khas terinfeksi bakteri tifus adalah suhu tubuh yang berangsur-angsur meningkat setiap hari, bisa sampai 400c. Biasanya di pagi hari demam akan menurun tapi lalu meningkat di waktu sore/malam. Gejala lainnya adalah mencret, mual berat, muntah, lidah kotor, lemas, pusing, dan sakit perut, terkesan acuh tak acuh bahkan bengong, dan tidur pasif (tak banyak gerak). Pada tingkat ringan atau disebut paratifus (gejala tifus), cukup dirawat di rumah. Anak harus banyak istirahat, banyak minum, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum antibiotik yang diresepkan dokter. Tapi kalau berat, harus dirawat di rumah sakit. Penyakit ini, baik ringan maupun berat, harus diobati hingga tuntas untuk mencegah kekambuhan. Selain juga untuk menghindari terjadi komplikasi karena dapat berakibat fatal.

    Namun pencegahan tetaplah yang terbaik, terlebih Indonesia merupakan negara endemik penyakit tifus.

1). Pemberian imunisasi
    Vaksin suntikan diberikan satu kali kepada anak umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. Pengulangan ini perlu mengingat serangan penyakit tifus bisa berulang, ditambah banyaknya lingkungan yang tidak higienis dan kurang terjaminnya makanan yang dikonsumsi anak.

    Sementara vaksin oral diberikan kepada anak umur 6 tahun atau lebih.

2). Efek samping
    Kemerahan di tempat suntikan. Juga bisa muncul demam, nyeri kepala/pusing, nyeri sendi, nyeri otot, nausea (mual), dan nyeri perut Umumnya berupa bengkak, nyeri, ruam kulit, dan (jarang dijumpai). Efek tersebut akan hilang dengan sendirinya.


6. Imunisasi hepatitis A

    Penyebaran virus hepatitis A (VHA) sangat mudah. Penderita akan mengeluarkan virus ini saat meludah, bersin, atau batuk. Bila virus ini menempel di makanan, minuman, atau peralatan makan, kemudian dimakan atau digunakan oleh anak lain maka dia akan tertular. Namun, untuk memastikan apakah anak mengidap VHA atau tidak, harus dilakukan tes darah.

    Masa inkubasi berlangsung 18-50 hari dengan rata-rata kurang lebih 28 hari. Setelah itu barulah muncul gejala seperti lesu, lelah, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, rasa tak enak di bagian kanan atas perut, demam, merasa dingin, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan batuk. Biasanya berlangsung 4-7 hari. Selanjutnya, urine mulai berwarna lebih gelap seperti teh. Biasanya kuning ini menghilang.


    Tak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, karena sesungguhnya penyakit ini dapat sembuh sendiri. Pengobatan dilakukan hanya untuk mengatasi gejala seperti demam dan mual. Selebihnya, anak harus banyak istirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.

    Meski tak separah hepatitis B, bukan berarti kita boleh menganggap remeh hepatitis A. Pasalnya, penyakit yang kerap disebut penyakit kuning ini, bisa menjadi berat bila terjadi komplikasi. Jadi, pencegahan tetap diperlukan, yakni dengan pemberian imunisasi hepatitis A. Disamping, menjaga lingkungan agar selalu bersih dan sehat, termasuk kebersihan makanan dan minuman.

a. Pemberian imunisasi
    Dapat diberikan saat anak berusia 2 tahun, sebanyak 2 kali dengan interval pemberian 6-12 bulan.

b. Efek samping
    Umumnya, tak menimbulkan reaksi. Namun, meski sangat jarang, dapat muncul rasa sakit pada bekas suntikan, gatal, dan merah, disertai demam ringan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari.

c. Tingkat kekebalan
    Efektif mencekal hingga 90%.


7. Imunisasi varicella

    Memberikan kekebalan terhadap cacar air atau chicken pox, penyakit yang disebabkan virus varicella zooster. Termasuk penyakit akut dan menular, yang ditandai dengan vesikel (lesi/bintik berisi air) pada kulit maupun selaput lendir. Penularannya sangat mudah karena virusnya bisa menyebar lewat udara yang keluar saat penderita meludah, bersin, atau batuk. Namun yang paling potensial menularkan adalah kontak langsung dengan vesikel, yaitu ketika mulai muncul bintik dengan cairan yang jernih. Setelah bintik-bintik itu berubah jadi hitam, maka tidak menular lagi.


    Awalnya, anak mengalami demam sekitar 3-7 hari tapi tidak tinggi. Barulah kemudian muncul bintik-bintik. Meski dapat sembuh sendiri, anak tetap perlu dibawa ke dokter. Selain untuk mencegah bintik-bintik tidak meluas ke seluruh tubuh, juga agar tak terjadi komplikasi yang bisa berakibat fatal. Sebaiknya penderita dipisahkan dari anggota keluarga lainnya untuk mencegah penularan. Minta anak untuk tidak menggaruk agar tak menimbulkan bekas luka. Atasi rasa gatalnya dengan bedak yang mengandung kalamin. Tingkatkan daya tahan tubuhnya dengan asupan makanan bergizi.

a. Pemberian imunisasi
    Diberikan sebanyak 1 kali yakni pada usia antara 10-12 tahun.

b. Efek samping
    Umumnya tak terjadi reaksi. Hanya sekitar 1% yang mengalami demam.

c. Tingkat kekebalan
    Efektivitasnya bisa mencapai 97%. Dari penelitian terhadap 100 anak yang diimunisasi varisela, hanya 3 di antaranya yang tetap terkena cacar air, itu pun tergolong ringan. (Khasanah N, 2008)


REFERENSI

    Aminah mia s, 2009. Baby’s corner. Jakarta : luxim
    Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
    Chistopher, Yayan A dan Israr, 2009. Universal Chile Immunization. ttp://yayanakhyar.files.wordpress.cm/2009/02/ tanggal 14 April : 2010
    Harsono, Salimo, 2009.Peran Imunisasi untuk Menunjang Tumbuh Kembang Balita Anak Indonesia Berkualitas.http://pustaka.uns.ac.id. Akses 08 April 2010
    Proverawati Atikah, dkk, 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Jogyakarta : Nuha offset
    Ranuh, 2005. Anak Balita from http://www.bukukita.cm. Akses 13 April 2010
    Rekmendasi IDADI. Periode 2006
    Hadinoegoro S.R.SpA(K), 2008. Imunisasi itu Penting from http://www.balita.com. Akses 14 April 2010
    Mubarak husnul, 2008. Varicella from http://centrione.blogspot.com. Akses 25 Juni 2010
    Kusumawati SW , 2000. Waspadai Demam Tifoid from http://www.mail-archive.com/balita-anda@indoglobal.com. Akses 27 Juni 2010
    Sammy,2008.Masyarakat diminta mewaspadai virus Hepatitis A from http://jarumsuntik.com. Akses 27 Jini 2010
    Sostroasmoro, 2007. Pedoman imunisasi from http://www.parenting.co.id. Akses 11 April 2010

Sumber: dr. Suparyanto, M.Kes 

Pelayanan imunisasi

Kegiatan pelayanan imunisasi terdiri dari kegiatan operasional rutin dan khusus. Kegiatan tersebut adalah:
1.Kegiatan imunisasi rutin

    Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus menerus harus dilakukan pada periode waktu yang telah ditentukan. Kegiatan ini terdiri atas;

Imunisasi dasar pada bayi

    Imunisasi ini dilakukan pada bayi umur 0-11 bulan, meliputi: BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak. Idealnya bayi harus mendapat imunisasi dasar yang lengkap, terdiri dari BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis 3 kali dan Campak 1 kali. Untuk menilai kelengkapan status imunisasi dasar bayi, dapat dilihat dari cakupan imunisasi campak, karena pemberian imunisasi campak dilakukan paling akhir, setelah keempat imunisasi dasar pada bayi yang lain telah dilakukan.
    Imunisasi pada wanita usia subur (WUS)
    Imunisasi pada anak sekolah dasar


2.Imunisasi tambahan

    Merupakan kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini tidak rutin dilakukan, karena hanya ditujukan untuk penanggulangan penyakit tertentu. Berikut beberapa kegiatan imunisasi tambahan:


Backlog fighting

    Merupakan upaya aktif dalam melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1-3 tahun. Sasaran utama dari backlog fihgting adalah desa atau kelurahan yang belum mencapai desa UCI selama dua tahun berturut-turut. Universal child imunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BC, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 3 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT. Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis TT (hristopher, yayan A. 2009).


Crash program

    Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB (kejadian luar biasa). Pemilihan lokasi crash program didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: Angka kematian bayi tinggi dan angka PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi) tinggi, infrastruktur (tenaga, sarana, dana kurang) dan desa selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI (Universal Child Imunization).


3.Imunisasi dalam penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
4.Kegiatan imunisasi khusus, seperti:

    Pekan imunisasi nasional (PIN)
    Sub pekan imunisasi nasional
    Cactch-up campaign campak

Walaupun imunisasi merupakan suatu hal yang lazim dilakukan, tetapi perlu kehati-hatian dalam melakukannya.

Kontra indikasi pemberian imunisasi
Kontra indikasi dalam pemberian ada 3, yaitu:

    Analvilaksis atau reaksi hipersensitiva (reaksi tubuh yang terlalu sensitif) yang hebat merupakan kontraindikasi mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya. Riwayat kejang demam dan panas lebih dari 380C merupakan kontraindikasi pemberian DPT atau HB1 dan campak.
    Jangan berikan vaksin BCG kepada bayi yang menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS, sedangkan vaksin yang lainnya sebaiknya diberikan.
    Jika orang tua sangat berkeberatan terhadap pemberian imunisasi kepada bayi yang sakit, lebih baik jangan diberikan vaksin, tetapi mintalah ibu kembali lagi ketika bayi sudah sehat.


Penanganan bagi bayi yang mengalami kondisi sakit, sebaiknya tetap diberikan imunisasi:

    Pada bayi yang mengalami alergi atau asma imunisasi masih bisa diberikan. Kecuali jika alergi pada komponen khusus dari vaksin yang diberikan.
    Sakit ringan seperti infeksi saluran pernafasan atau diare dengan suhu dibawah 38,50C.
    Riwayat keluarga tentang peristiwa yang membahayakan setelah imunisasi. Riwayat yang belum tentu benar ini membuat keengganan bagi ibu untuk memberikan imunisasi pada anaknya, akan tetapi hal ini bukan masalah besar, jadi imunisasi masih tetap diberikan.
    Pengobatan antibiotik, masih biasa diberikan bersamaan dengan pemberian munisasi.
    Dugaan infeksi HIV atau positif terinfeksi HIV dengan tidak menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS, jika menunjukkan tanda-tanda dan gejala AIDS kecuali imunisasi BCG, imunisasi yang lain tetap berlaku.
    Anak diberi ASI, bukan masalah pemberian ASi jika disertai pemberian imunisasi.
    Pemberian imunisasi juga dapat dilakukan pada bayi yang sakit kronis, seperti penyakit jantung kronis, paru-paru, ginjal atau liver.
    Pada penderita down’s syndrome atau pada anak dengan kondisi saraf yang stabil seperti kelumpuhan otak yang disebabkan karena luka, imunisasi boleh saja diberikan.
    Bayi yang lahir sebelum waktunya (prematur) atau berat bayi saat lahir rendah.
    Sebelum atau pasca operasi.
    Kurang gizi.
    Riwayat sakit kuning pada kelahiran.

IMUNISASI ANJURAN

Dr. Suparyanto, M.Kes


IMUNISASI ANJURAN

Pengertian imunisasi

    Sistem imunisasi dapat mencegah antigen menginfeksi tubuh. Sistem imunitas ini bersifat alami dan artificial. Imunisasi bersifat spesifik dan non spesifik. Saat antigen menginfeksi tubuh, imunitas non spesifik yang terdiri dari sel komplemen dan makrofag akan bertarung dengan cara memakan zat antigen tersebut. Setelah itu baru imunitas spesifik yang menyempurnakan perlawanan dari imunitas kata. Imunitas spesifik terdiri dari imunitas humoral dan imunitas seluler.


    Sistem pertahanan humoral menghasilkan imonoglobulin (IgM, IgA, IgD, IgG, IgE), sedangkan sistem pertahanan seluler terdiri dari sel limfosit B dan sel limfosit T (sel Th1, Th2, Tc). Pada tahap selanjutnya, imunitas spesifik menghasilkan suatu sistem memori. Pada masa anak-anak imunitas seluler akan berkembang spesifik setelah 2-3 tahun, sedangkan imunitas humoral harus menunggu sampai 6-9 tahun. (Proverawati A dan Andhini CSD, 2010)


    Imunitas antifecial, bekerja secara aktif dan pasif, bekerja secara aktif bila sesuatu zat diinduksikan ke dalam tubuh yang bertujuan untuk merangsang sistem imun mengeluarkan antibodi , sebagai contoh adalah imunisasi. Bekerja secara pasif jika menyuntikan serum yang berisi antibodi kedalam tubuh, sebagai contoh serum bisa ular. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti resisten atau kebal. (Proverawati A dan Andhini CSD, 2010)


    Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan antigen lemah agar merasngsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk ke dalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sabagai suatu pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antingen yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih cepat dan banyak walaupun antigen bersifat lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya. Oleh karena itu imunisasi efektif mencegah penyakit infeksius. (Proverawati A dan Andhini CSD, 2010)


    Imunisasi dapat dilakukan pada orang dewasa ataupun anak – anak, pada anak–anak karena sistem imun belum sempurna. Sedangkan pada usia 60 tahun terjadi penurunan sistem imun nonspesific seperti produksi air mata menurun, mekanisme batuk tidak efektif, gangguan pengaturan susu, dan perubahan fungsi sel sistem imun, baik seluler maupun humoral. Dengan demikian usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi, penyakit autoimun dan keganasan. Namun usia lanjut masih menunjukkan respon yang baik terhadap polisakarida bakteri, sehingga pemberian vaksin dapat meningkatkan antibodi dengan efektif. (Proverawati A dan Andhini CSD, 2010)



Tujuan imunisasi anjuran

    Kebanyakan imunisasi bertujuan untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Walaupun pengalaman sewaktu mendapatkan vaksinasi tidak menyenangkan untuk bayi (karena biasanya disuntik), tapi rasa sakit yang sementara akibat suntikan ini demi untuk kesehatan anak dalam jangka waktu panjang. (Aminah MS, 2009)


    Tujuan imunisasi anjuran sama dengan tujuan imunisasi pada umumnya yaitu untuk melindungi dan mencegah terhadap penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi bayi dan anak. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, yang diwajibkan ada 6 macam penyakit: tuberkolosis (TBC), difteri, pertusis (batuk rejan atau batuk 100 hari), tetanus, poliomielitis, dan campak. Sedangkan imunisasi yang di anjurkan seperti penyakit radang hati (hepatitis), penyakit gondongn (mums), penyakit campak jerman (rubella), penyakit tifes paratifes, penyakit kolera (Aminah MS, 2009).


Jenis – jenis Imunisasi
Menurut Proverawati A dan Andhini CSD (2010) imunisasi ada 2 macam, yaitu:
1.Imunisasi aktif

    Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah iminisasi polio atau campak.


2.Imunisasi pasif

    Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh dengan cara memberikan zat imunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu melalui plasenta ) atau binantang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh Imunisasi pasif adalah penyuntikkan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah terdapat pada bayi yang baru lahir diman bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.

Sumber: dr-suparyanto

Tuesday, August 23, 2011

Puasa Ketika Menyusui?

 Dalam hitungan hari, bulan Ramadhan akan tiba. Nah, kali ini kami merasa penting untuk mengedepankan artikel seputar puasa dan menyusui. Berikut artikel yang ditulis oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) – http://www.aimi-asi.org/

Semoga bermanfaat…
Bulan penuh ibadah bagi umat muslim di dunia. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan setiap muslim yang telah baligh (cukup umur) adalah berpuasa. Nah, bagaimana dengan ibu hamil dan menyusui?
Puasa Ramadhan hukumnya tetap wajib bagi ibu hamil dan menyusui. Alhamdulillah, Islam memberikan kelonggaran bagi ibu hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa dengan berpuasa di lain waktu atau membayar fidyah.
Yang pertama, dikembalikan kepada motivasi atau niat. Jika ibu hamil dan menyusui tidak melakukan ibadah puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dia menganggap dirinya seperti orang sakit. Sehingga cara mengganti puasa sama dengan mengganti puasa dikala orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain. Namun, jika mengkhawatirkan bayinya, dianggap seperti orang tua yang tak punya kemampuan sehingga cara menggantinya selain membayar puasa-seperti cara orang tua-yaitu dengan membayar fidyah.
Yang kedua, ibu hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu berpuasa.
Apa dan bagaimana cara membayar Fidyah? Fidyah adalah memberi makan orang fakir miskin. Satu hari puasa diganti dengan satu kali fidyah. Ukuran memberi makan adalah sebesar porsi kita makan 3 kali sehari, yakni sekitar 1 mud atau 600 gram. Jika dirupakan uang, sebesar biaya kita makan 3 kali sehari.
Ketika memberikan fidyah, ada tata caranya juga. Salah satu yang harus diingat adalah jangan lupa mengucapkan berita serah terima/ijab kabul. Misalnya “Saya membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”. Jika meminta orang lain yang menyerahkan maka, “Ibu A membayar fidyah kepada saudara, mohon diterima dengan baik”.
Nah, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa bagaimana? Selama kondisi ibu dan bayi sehat, maka diperbolehkan berpuasa. Namun, jika dikuatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya kekurangan gizi, produksi ASI berkurang, sakit, dan lain sebagainya, maka Islam menyarankan untuk tidak berpuasa.
Manajemen Laktasi Ibu Menyusui Yang Sedang Berpuasa
Dengan perubahan jadwal makan, bukan berarti asupan makanan yang dikonsumsipun ikut berubah. Yang penting, ibu menyusui tetap makan 3 kali sehari dan secara disiplin mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang, yaitu dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein dan 10-20% lemak.
Kemudian, hal-hal berikut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa produksi ASI selama ibu berpuasa tetap lancar dan berkualitas:
  1. Asupan menu dengan gizi seimbang
  2. Ibu yang sedang menyusui memang membutuhkan tambahan sekitar 700 kalori perhari, 500 kalori diambil dari makanan ibu dan 200 kalori diambil dari cadangan lemak dalam tubuh ibu. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui yang sedang berpuasa untuk tetap mempertahankan pola makan 3x sehari dengan menu gizi seimbang. Pada saat sahur, ketika berbuka puasa dan menjelang tidur sesudah shalat tarawih. Makan sahur akan menghasilkan energi yang berguna untuk aktivitas kita hari itu. Komposisi makanan dengan gizi berimbang akan menghasilkan sari makanan yang bagus untuk anak.
  3. Perbanyak konsumsi cairan, mulai dari berbuka hingga sahur
  4. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter, ditambah dengan jenis cairan lainnya seperti juice buah, teh manis hangat dan susu. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil dan menyusui. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Berbuka puasa dengan minum minuman hangat, akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui.
  5. Istirahat yang cukup
  6. Merasa lemas saat berpuasa itu hal yang lumrah, apalagi jika si ibu baru saja menyusui. Cobalah untuk beristirahatlah sejenak, apakah dengan cara tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Perlu ibu menyusui ketahui, bahwa semakin sering payudara dihisap oleh bayi, maka produksi ASI akan semakin banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin menyusui, ASI akan tetap lancar.
Ibu Bekerja
Ibu bekerja yang memerah ASI di tempat kerjanya disarankan untuk tetap melakukan kegiatan memerah ASI seperti biasa dengan tetap memperhatikan tips-tips seperti yang sudah disebutkan diatas ini. Kembali berpegang pada prinsip demand and supply, semakin banyak ASI dikeluarkan maka semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Apabila ibu menyusui yang biasa memerah menghentikan kegiatan memerahnya selama bulan puasa, maka ASI yang diproduksi dapat berkurang, yang bukan disebabkan oleh kegiatan berpuasa tetapi karena mengurangi kegiatan memerah tadi.
Bagaimanapun, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi, dahulukan kepentingan bayi. Untuk ibu yang memiliki bayi di bawah 6 bulan, memang dianjurkan untuk tidak berpuasa karena bayi sedang dalam tahap ASI Eksklusif dan belum memperoleh makanan tambahan apapun kecuali ASI.
Selamat menunaikan ibadah puasa bulan Ramadhan…

Saturday, July 30, 2011

MENGHITUNG PERKIRAAN BIAYA PENDIDIKAN

Ketika beberapa hari lalu saya berbicara di sebuah seminar di Surabaya, saya kaget ketika seorang peserta seminar bercerita tentang mahalnya biaya masuk kuliah dari sebuah perguruan tinggi di Surabaya. Jumlahnya tidak usah saya ceritakan berapa, tapi yang jelas sangat mahal. Padahal, itu baru uang masuknya doang.

Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa yang namanya Biaya Pendidikan harus dipersiapkan sejak sekarang. Betul, memang tidak semua Biaya Pendidikan itu mahal. Bervariasinya bentuk sekolah, terutama sekolah yang jenjangnya sudah cukup tinggi seperti Sekolah Tinggi, Akademi atau Universitas, membuat tidak semua standar biaya bisa sama. Jangankan pendidikan tinggi, jenjang sekolah yang lebih rendah seperti SD, SMP dan SMU saja bisa bervariasi biayanya satu sama lain. Itulah karenanya beberapa di antara Anda ada yang merasa mampu untuk membayar biaya pada Sekolah A, tetapi tidak mampu untuk membayar biaya pada Sekolah B yang harganya lebih mahal.

Namun demikian, perlu diketahui bahwa bukan berarti Sekolah A yang biayanya dinilai murah tersebut akan tetap sama murahnya pada tahun-tahun mendatang. Ini karena yang namanya Biaya Pendidikan pasti akan naik terus dari tahun ke tahun. Jadi, kalaupun sekarang ada sekolah yang biaya pendidikannya dirasa tidak mahal, tetapi karena biaya tersebut naik terus tiap tahun, jatuh-jatuhnya pasti mahal.

Saya beri contoh sederhana saja: anggap saja sekarang anak Anda berusia 3 tahun. Pertanyaannya gampang, kalau sekarang Uang Pangkal SMU adalah Rp 4 juta, dan usia rata-rata seseorang masuk SMU adalah ketika pada usia 15 tahun, apakah nantinya Anda akan membayar jumlah yang sama ketika nantinya anak Anda masuk SMU sekitar 12 tahun lagi?

Pasti beda, karena nantinya Biaya Pendidikan tersebut pasti akan jauh lebih mahal.


CARA MENGHITUNG

Lalu, bagaimana cara Anda bisa menghitung dan memperkirakan jumlah Biaya Pendidikan anak Anda kelak kalau biaya pendidikan selalu naik dari tahun ke tahun? Kan, Anda tidak tahu berapa persen jumlah kenaikannya setiap tahun?

Betul. Kita memang tidak bisa memperkirakan dengan pasti berapa jumlah Biaya Pendidikan anak kita kelak. Yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan asumsi tertentu, dan berharap supaya pengandaian tersebut tidak meleset. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan asumsi bahwa setiap tahun Biaya Pendidikan akan selalu naik sebesar 10 persen setiap tahun. Rata-rata.

Dengan demikian, kalau misalnya Uang Pangkal masuk SMU pada saat ini adalah Rp 4 juta, tahun depan bisa diperkirakan bahwa Uang Pangkal tersebut akan menjadi Rp 4.400.000,-. Darimana angka itu didapat? Gampang: Rp 4 juta + (10% x Rp 4 juta)


TINGGAL DIKALIKAN

Sebetulnya, selain cara di atas, Anda juga bisa memakai rumus: Rp 4 juta X 1,1.

Lho, kok 1,1? Dapat dari mana itu? Oh, itu sih cuma matematika sederhana. 1,1 kan sama dengan 10% di atasnya 100%. Jadi, 1,1 itu adalah bentuk desimal agar Anda lebih cepat dalam melakukan perkalian memperkirakan jumlah Biaya Pendidikan.

Tapi kalau Anda mau pakai pengandaian kenaikan Biaya Pendidikan 20% per tahun, maka Anda bisa menggunakan bentuk desimal 1,2. Kalau asumsi kenaikan Biaya Pendidikannya adalah 30% per tahun, gunakan bentuk desimal 1,3. Begitu seterusnya.

Nah, kembali ke contoh kenaikan 10% dalam satu tahun, maka apabila tahun ini Uang Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta, maka tahun depan angka tersebut diperkirakan menjadi: Rp 4 juta x 1,1 = Rp 4.400.000.

Itu untuk tahun depan. Kalau untuk dua tahun ke depan bagaimana? Anda bisa melakukan perkalian tersebut diatas dengan cara mengulangnya sampai dua kali, seperti ini: Rp 4 juta x 1,1 X 1,1

Kalau untuk lima tahun ke depan bagaimana?

Ulang perkalian tersebut sampai lima kali, seperti ini: Rp 4 juta x 1,1 X 1,1 X 1,1 X 1,1 X 1,1. Kalau untuk 12 tahun ke depan? Ulang sampai duabelas kali. Begitu seterusnya.

Memang, yang namanya perkiraan Biaya Pendidikan seringkali tidak bisa dihitung dengan cara yang sesederhana itu. Tapi melakukan perkiraan jelas masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dengan adanya angka perkiraan seperti yang sudah Anda pelajari di atas tadi, maka Anda bisa lebih mudah dalam melakukan persiapan. Ibarat Anda sedang bepergian, Anda tahu dengan pasti ke mana arah yang sedang Anda tuju.

Jadi, kalau Anda ingin mempersiapkan dana pendidikan untuk anak Anda, hal yang paling penting adalah dengan melakukan perhitungan tentang berapa perkiraan jumlah Biaya Pendidikan anak Anda kelak. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatur strategi agar siap bila tiba saatnya nanti.


Oleh: Safir Senduk
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 756/XIV

© 2000 Safir Senduk & Rekan

Wednesday, February 16, 2011

50 Orang Terpenting Dalam Dunia Web

Siapa saja yang memberi pengaruh terbesar dalam jaringan online?Berdasarkan analisis PC World, terdapat tenaga broker Web, blogger, kalangan intelektual, dan pengusaha untuk menemukan kontribusi mengenai siapa yang menentukan cara pemanfaatan layanan Web orang di dunia. .

* Eric Schmidt, Larry Page, dan Sergey Brin, Eksekutif Google
* Mark Elliot Zuckerberg, Facebook Founder
* Steve Jobs, CEO Apple
* Bram Cohen, Cofounder BitTorrent
* Mike Morhaime, Presiden Blizzard Entertainment
* Jimmy Wales, Founder Wikipedia
* John Doerr, Venture capitalist pada Kleiner, Perkins, Caulfield & Byers
* Craig Newmark, Founder Craigslist
* Peter Levinsohn, Presiden Fox Interactive Media
* Marissa Mayer, Vice president Google untuk search products & user experience
* Chad Hurley dan Steve Chen, Founder YouTube
* Kevin J. Martin, Chairman Federal Communications Commission AS
* Brad Templeton, Chairman of the board Electronic Frontier Foundation
* Henry Chon, CEO Cyworld
* Shana Fisher, Senior vice president IAC/InterActiveCorp untuk strategi dan M&A, Chairman dan CEO IAC/InterActiveCorp
* Niklas Zennstrom dan Janus Friis, Founder Skype dan KaZaA
* Matt Mullenweg, Developer software dan situs blogging WordPress
* Philip Rosedale, CEO Linden Lab
* Jon Lech Johansen, Creator DeCSS decryption program
* Jerry Yang, David Filo, dan Terry Semel, Kalangan Eksekutif Yahoo
* Jack Ma, COO Alibaba.com
* Brewster Kahle, Direktur Internet Archive
* Ray Ozzie, Chief software architect Microsoft
* Markos Moulitsas Zuniga, Blogger Daily Kos
* Jeff Bezos, CEO Amazon
* Robert Scoble, Vice president of media development untuk PodTech.net
* John Battelle, Entrepreneur dan chairman Federated Media Publishing
* Lawrence Lessig, CEO Creative Commons
* Meg Whitman, CEO eBay
* Ron Wyden, Senator AS asal Oregon
* Michael Arrington, Blogger/publisher asal TechCrunch
* Bruce Schneier, Cryptographer
* Kevin Rose, Founder Digg
* David Farber, Founder Interesting-People.org
* John Hinderaker, Scott Johnson, dan Paul Mirengoff, Author PowerLine
* Vinton G. Cerf, Chairman ICANN Board of Directors, serta vice president dan chief Internet evangelist untuk Google
* Tim O’Reilly, Founder dan CEO O’Reilly Media
* Drew Curtis, Founder Fark.com
* Gabe Rivera, Creator Techmeme
* Dave Winer, Blogger dan author RSS 2.0
* Mike Schroepfer, Vice president of engineering Mozilla
* Perez Hilton, Hollywood blogger
* Paul Graham, Trevor Blackwell, Robert Morris, dan Jessica Livingston, Founder Y Combinator
* Mikko H. Hypponen, Direktur penelitian antivirus dari F-Secure
* Rob Malda, Founder Slashdot.org * Nick Denton, Founder Gawker Media
* Sir Tim Berners-Lee, Direktur World Wide Web Consortium (W3C)
* Leo Laporte, Creator podcast This Week in Tech (TWiT)
* Mohammed dan Omar Fadhil, Blogging Suara Iraq
* Jesse James Garrett, Presiden Adaptive Path
* Tila Tequila, Tokoh MySpace

Dikutip Dari: 2lisan
50 Orang Terpenting Dalam Dunia Web

Rumah Idamanku

"Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa) nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu). (QS. 16:80)

Monday, February 14, 2011

10 Seni Keindahan Hidup

1.  Melakukan pekerjaan yang disukai, jika ada kendala dalam pelaksanaannya, maka cobalah melakukan apa
    yang menjadi hobimu pada waktu engkau senggang atau pada saat engkau sibuk.

2.   Mengambil kesempatan-kesempatan berharga dan menjadikannya sebagai terminal kebahagiaan

3.  Harus memiliki tujuan dalam hidup, karena itu yang akan membuatnya bersemangat.

4.  Menerima kehidupan apa adanya dan merasakan manis getirnya hidup.

5.  Menghadapi kehidupan hari ini, tidak menyesali yang telah lalu, dan tidak bersikap gelisah akan hari esok yang akan datang.


6.  Hendaknya selalu berfikir dalam bekerja dan mengambil keputusan. tidak menyalahkan orang lain ketika keputusannya salah.

7.  Hendaknya melihat orang yang lebih rendah darinya dalam keberuntungan.

8.  Selalu Tersenyum dengan wajah berseri dan selalu berteman dengan mereka yang optimis.

9.  Hendaknya ia membantu orang lain bahagia agar ia mendapat curahan kebahagiaan.

10. Menjaga kesehatan adalah kunci kebahagian itu sendiri, bentukny, misalnya,dengan menjaga keseimbangan pola makan, berolah raga dan menjauhi kebiasaan yang membahayakan.

Sunday, February 13, 2011

Pola Pikir Orang Sukses

Orang sukses punya pola pikir yang berbeda dengan pola pikir kebanyakan orang yang tidak sukses. Apa saja?

AJ Hendro Sugianto dalam buku ”Banyak Cara Menjadi Kaya” menyimpulkan empat pola pikir orang sukses, yaitu:

Sukses tidak ditentukan oleh nasib


Nasib seseorang sangat dipengaruhi oleh semua tindakan yang dilakukannya. Tentu saja tindakan-tindakan itu dimotori oleh pola pikirnya. Menjadi orang sukses dan kaya atau menjadi orang gagal dan miskin bukanlah karena nasib, melainkan karena pola pikir dan tindakannya yang berakibat pada keadaan sekarang. Untuk menjadi sukses dan kaya, orang harus berkemauan keras dan berusaha secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk mencapai sukses yang besar, Anda harus meniru cara berpikir dan cara kerja orang sukses, yaitu mulai dengan sukses-sukses kecil setiap waktu dan dilandasi banyak kemampuan yang akan mempermudah jalan menunju sukses dan kaya.

Sukses adalah suatu kebiasaan

Orang sukses menjadi sukses sebagai suatu kebiasaan yang harus dijalani. Baginya, sukses bukanlah suatu destinasi (tujuan akhir), melainkan suatu proses perjalanan. Setiap keputusan dan tindakan jitu yang Anda lakukan sudah merupakan sukses. Dalam perjalanan hidup sehari-hari, Anda akan banyak mendapatkan sukses-sukses yang terkumpul menjadi sukses besar. Sukses besar tidak dihasilkan hanya dari satu keputusan dan satu tindakan saja, melainkan merupakan akumulasi dari setiap sukses yang Anda peroleh sehari-hari. Dengan demikian, sukses adalah suatu kebiasaaan positif di dalam hidup seseorang.

Kegagalan adalah bagian dari sukses

Orang sukses memandang kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari kesuksesan, sehingga tidak seharusnya membuatnya jera dan menghalangi peluang sukses di masa yang akan datang. Kegagalan hanyalah suatu kesuksesan yang tertunda. Justru dengan suatu kegagalan yang dialaminya ia akan bertambah pengalaman, aman, dan bertambah matang. Ia bertambah gigih dan berhasil. Sebaliknya, orang gagal akan memadang pengalaman gagalnya sebagai suatu trauma yang membuatbnya jera dan takut untuk memulai lagi.

Orang sukses selalu berorentasi kepada solusi

Dalam hidup, orang yang tidak akan pernah lepas dari masalah. Orang sukses meyakini bahwa di bakluik suatu nmasalah pasti ada peluang dan solusinya. Pola pikir seperti inilah yang membuatnya tahan uji dan tak mudah menyetah. Sebalinya, otang gagal akan mendang adanya masalah di setiap solusi yang dibuat. Akibatnya, ia cenderung pesimistis dalam menanggapi setiap peluang,. Ia lebih memilih status quo yang dirasa paling aman baginya. Orang gagal biasanya takut nmebcobva. Baginya lebih baik berdiam diri daripada mencoba dan gagal.

Sumber: Isi surakarta Blog

Saturday, February 12, 2011

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Hypno-Birthing

Jakarta, Proses melahirkan alami bisa jadi suatu hal yang mengerikan bagi ibu hamil, terlebih ibu yang baru pertama kali hamil. Tapi kini proses melahirkan alami bisa dilakukan tanpa rasa sakit dengan hypno-birthing.
Hypno-birthing adalah upaya alami menanamkan niat atau swasugesti kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar.
Hypno-birthing menggunakan teknik relaksasi yang dalam sehingga ibu hamil mampu memprogram ulang bahwa sesungguhnya melahirkan adalah pengalaman yang penuh dengan kebahagiaan, nyaman dan lancar.

"Prinsip hypno-birthing sama dengan hypnotherapy, yaitu dengan memperdaya energi jiwa bawah sadar dengan mengistirahat energi jiwa sadar," jelas Lanny Kuswandi, penulis dan pengembang Hypno-Birthing di Indonesia, dalam acara Seminar Interaktif Hypno-Birthing di Apartemen Casa Grande Residende, Jakarta, Sabtu (5/2/2011).
Menurut Lanny, hipnotis atau dalam hal ini hypno-birthing bukanlah hal yang magic, tetapi logis dan dapat dijelaskan secara ilmiah.
Pada saat melakukan hypno-birthing, lanjut Lanny, ibu hamil diajak untuk relaksasi, baik otot, napas dan pikiran, serta diberikan sugesti-sugesti positif tentang proses persalinan alami yang tidak sakit.
"Pikiran bawah sadar berperan 82 persen terhadap fungsi diri. Rekaman di pikiran bawah sadar inilah yang mempengaruhi sakit tidaknya proses melahirkan," jelas Lanny.

Lanny menjelaskan biasanya hypno-birthing harus didamping oleh trainer yang terlatih. Cara-cara melakukan relaksasi saat hypno-birthing, yaitu sebagai berikut:
   1. Ibu hamil di tempatkan pada ruangan dan suasana yang tenang
   2. Ditunjang dengan menggunakan musik untuk mempercepat dan menunjang relaksasi
   3. Ditambah dengan aromaterapi
   4. Dipandu dengan trainer untuk melakukan relaksasi otot, napas dan pikiran.
   5. Setelah si ibu terlihat tenang dan rileks, maka trainer bisa memberikan sugesti-sugesti atau niat positif tentang persalinan.

"Hypno-birthing bisa dilakukan sedini mungkin sejak awal kehamilan. Jadi ibu tidak hanya mempersiapkan nutrisi saja, tetapi juga mental dan spiritual," lanjut Lanny.

Pada trimester pertama, hypno-birthing memiliki manfaat sebagai berikut:
   1. Meningkatkan ketenangan diri yang bermanfaat untuk kesehatan sel-sel pada tubuh ibu dan janin.
   2. Mengurangi rasa mual, muntah, pusing dan lainnya.
   3. Mencegah depresi pasca persalinan

Sedangkan manfaat hypno-birthing pada tahap trimester selanjutnya adalah:
   1. Mengajarkan relaksasi untuk meminimalkan stres serta ketakutan, panik selama persalinan sehingga tidak menyebabkan trauma untuk ibu dan bayinya.
   2. Dapat menghilangkan dan meminimalkan keinginan untuk menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit saat persalinan
   3. Membantu untuk mengatasi pada pasien dengan hipertensi
   4. Membantu letak janin dengan teknik komunikasi
   5. Menghilangkan keletihan yang berlebihan setelah proses persalinan
   6. Mempercepat masa pemulihan pasca persalinan
   7. Mengurangi risiko terjadi komplikasi dalam persalinan

Hypno-birthing juga bermanfaat untuk janin, yaitu:
   1. Membantu menjaga suplai oksigen kepada bayi selama proses persalinan
   2. Meningkatkan ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami
   3. Pada saat lahir biasanya bayi lebih tenang (tidak mudah rewel)
   4. Mencegah persalinan prematur

 (mer/ir)
Sumber: Detik

Tuesday, February 8, 2011

Awas! 54 Persen Produk Makanan Berlabel Halal 'Bodong'

Jakarta - Tidak semua makanan yang berlabel Halal terjamin kehalalannya. Bahkan sebagian besar produk makanan yang beredar di pasaran, berlabel halal 'bodong'.

"Data dari BPOM, 54 persen produk makanan yang beredar tidak sesuai dengan persyaratan labelisasi halal," ujar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, Makanan dan Kosmetika (LP POM) MUI, Lukmanul Hakim kepada wartawan usai rapat dengan Komisi VIII dan BPOM di gedung DPR, Senayan, Selasa (8/2/2011).

Menurut Lukman salah satu persyaratan produk halal, selain memiliki label harus juga memiliki sertifikat halal. Sedangkan sebagian besar produk yang beredar di pasaran hanya mencantumkan label halal, belum tentu memiliki sertifikat halal.

"Jadi dalam produk makanannya ada label halal, tapi itu belum tentu memiliki sertifikat halal. Jadi label halal itu bodong, karena tidak sesuai persyaratan yang ada," terangnya.

Banyaknya produk berlabel halal bodong tersebut dinilai sangat mengkhawatirkan. Pemerintah lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta untuk melakukan penindakan.

"Itu menunjukan lemahnya aspek penegakkan hukum. Aspek itu ada di pemerintah, kita hanya edukasi kepada masyarakat. Harusnya pemerintah lewat BPOM gencar melakukan pengawasan dalam rangka penegakkan hukum," paparnya.

Terkait banyaknya produk makanan berlabel halal bodong tersebut, MUI menghimbau agar masyarakat meneliti sebelum membeli. Bagi yang ragu-ragu apakah makanan yang dikonsumsi tersebut berlabel halal bodong atau tidak, MUI menyarankan agar melihatnya ke situs www.halalmui.org.

"Sebaiknya teliti sebelum membeli, kalau ragu bisa buka  www.halalmui.org. Kami juga mengeluarkan media Jurnal Halal, bisa di cek di sana," imbuhnya.

(her/van)
Sumber : Detik

Cara Membuat & Mengganti Favicon Blog

Favicon adalah gambar kecil di samping addres bar browser. Contohnya bisa dilhat pada gambar d samping. Tapi, pada gambar d samping, favicon tersebut masih default dari blogger. Nah, favicon tersebut dapat diganti dengan gambar favicon lain.
Pertama yang harus dilakukan dalam membuat favicon blog adalah membuat sebuah gambar kecil untuk faviconnya. Gunakan aja fotoshop sbg pembuat gambarnya. Gambarnya jangan besar kali. Setelah gambar selesai, simpan gambar d local disc D aja byar gampang. Nantinya, favicon tsb kita hosting d iconj.com . Untuk langkah menghosting d iconj, ikuti langkah d bawah:

1. Klik alamat ini http://www.iconj.com
2. Pada kanan sidebar situs iconj, terdapat sebuah form. Klik Browse

3. Cari gambar yg sudah dibuat tadi, klik 2 kali gambar tersebut
4. Pada select sharpen level , pilh ketajaman gambarnya berapa. Lalu klik Upload now

tunggu sebentar, lalu lihat pada bagian Host it at iconj.com ( Direct Link ), copy kode yang tertera. Kode tersebut adalah kode faviconnya.

Contoh kode faviconnya seperti ini :


PEMASANGAN


* Tentunya sobat modif sudah masuk ke blogger
* Cari dan klik menu Design
* Klik submenu Edit HTML
* Jangan lupa centang expand template widget
* Cari kode
* Pastekan kode favicon tadi di bawah kode
* simpan template dan lihat blog sobat modif

Selamat Mencoba....!!!

Tanda-tanda Melahirkan

Nyeri, tegang, mulas…. Ups! Jangan-jangan saat persalinan sudah dekat. Punya pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski tidak berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama saat melahirkan.

Diawali kontraksi

Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot rahim seperti inilah yang disebut kontraksi.
Seperti apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di perut, khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.
Yang pasti, frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu juga dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan selanjutnya cukup panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek, bisa tiap 30 menit, 15 menit, dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.
Sewaktu jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian atas perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin menjalar ke bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang pinggang. Saat mulut rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di daerah tadi akan terasa sangat kuat.

Jalan lahir membuka

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.
Perlu Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal tahap pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang berwarna merah muda) keluar melalui vagina.
Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan, mulut rahim akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah. Saat inilah pembukaan lengkap terjadi.
Pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah membuka sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.

Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:
* Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam,
* Kala I aktif: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan anak pertama, 3   1/2 jam pada persalinan bukan pertama.
* Kala II: disebut fase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung maksimal 1 jam.
* Kala III: adalah fase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.

Penting diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa, Anda masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka sempurna. Bila Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir membengkak dan terjadi perobekan.
Jadi, harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal ini berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.
Bila mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.

Siap lahir

Bila tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka tahap yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding tahap sebelumnya. Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada juga yang lebih.
Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).
Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar-benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan mengejan.
Apa yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda. Ikuti aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan napas sambil mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus dilakukan berbarengan dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih mudah meluncur di jalan lahirnya.
Saat kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di dalam secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan bagian bahu dan seluruh tubuh bayi keluar.
Nah, kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur. Anda bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam dekapan Anda.

Plasenta selesai bertugas

Dengan lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama ini menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas mensuplai nutrisi dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ yang menyalurkan antibodi ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit.
Alam sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski tidak sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari tempat menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi, Anda akan diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.
Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Anda dibersihkan.
Nah, kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak baru dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa indahnya!

Nia L. Tobing

Konsultasi ilmiah: dr.Yusfa Rasyid, SpOG, POGI Jaya, RSB YPK Menteng, Jakarta.

Sumber: Ayah Bunda Online, diambil dari: halalguide

Teknik Dan Cara Melahirkan

Ternyata teknik bersalin per vaginam yang konvensional tidak melulu dengan cara setengah berbaring seperti yang kita kenal selama ini. Menurut dr. Alfiben, SpOG., dari rumah sakit Hospital Cinere persalinan per vaginam mengenal empat teknik bersalin.
"Semua teknik itu tidak ada yang sulit. Justru dengan teknik-teknik itu ibu akan semakin mudah dan nyaman menjalani proses bersalin." Karena itu, lanjut Alfiben, Ibu bisa menentukan sendiri, yang mana sih teknik bersalin yang paling sreg buat dirinya."
Apa saja sih teknik persalinan per vaginam itu? Berikut penjelasan Alfiben dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi ibu untuk menentukan gaya persalinan mana yang paling sreg.

TEKNIK SUNTIK/TANPA RASA SAKIT

Persalinan dengan teknik ini menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit yang disuntikkan pada ibu sebelum persalinan terjadi. Teknik ini mempunyai beberapa cara:
* Bius epidural
  Bius ini akan mematikan rasa pada saraf di tulang belakang yang kemudian menjalar ke perut. Cara   pemberiannya, bius lokal dengan dosis rendah akan disuntikkan ke bagian bawah punggung untuk mematikan rasa melalui kateter epidural. Efeknya akan terasa terus hingga beberapa jam. Bius tersebut dapat ditambahkan tiap beberapa jam lewat kateter yang sama.

* Bius Spinal
  Spinal artinya tulang belakang. Pada teknik ini, jarum disuntikkan ke dalam cairan susunan saraf tulang belakang. Bius dosis rendah dimasukkan, dan jarum dikeluarkan. Efeknya lebih cepat dibanding epidural, dapat bertahan sampai 4 jam.

* Intrathecal Labor Analgesia (ILA)
  Bius ini adalah yang terbaru dan paling aman. Pemberian bius ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat ke urat saraf di tulang belakang bagian bawah. Kendati ibu tetap sadar, ibu tidak merasakan nyeri. Caranya memang hampir mirip dengan teknik anestesi regional (epidural), tapi ada perbedaan yang cukup mencolok antara ILA dan epidural. Epidural memakai dosis obat cukup tinggi dan disuntikkan ke ruangan sebelum mencapai selaput otak. Kekurangannya otot-otot ibu terpengaruh obat bius sehingga saat mengejan, kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian saraf yang "diblok".
  Dalam teknik ILA, dosis obat bius yang digunakan hanya sepersepuluh obat epidural. Jarum suntiknya pun lebih lembut dan dimasukkan langsung ke dalam selaput otak. Asal tahu saja, di dalam selaput otak tidak ada pembuluh darah sehingga obat bius tidak menyebar. ILA juga hanya memblok rasa nyeri saja tanpa memblok motorik ibu. Ini berarti obat bius tidak akan memengaruhi otot-otot tubuh ibu. Bahkan, setelah diberi ILA, ibu hamil tetap bebas berjalan-jalan.
  Kekuatan efek ILA pun lebih lama dari epidural. Jika masa kerja epidural hanya 1-2 jam, ILA antara 10-12 jam. Efeknya epidural setiap 2 jam harus ditambah. Ini berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus sehingga membuka peluang untuk masuk ke dalam sirkulasi darah dan pada akhirnya masuk ke dalam tubuh janin. Akibatnya, janin bisa terpengaruh, misalnya, saat lahir akan terlihat mengantuk. Sedangkan ILA hanya bekerja di susunan saraf pusat ibunya.
  Lalu apa kelemahan ILA? Karena dosisnya kecil maka masa kerjanya terbatas. Lantaran itulah, ILA baru disuntikkan setelah pembukaan 3. Ini yang paling ideal, baik bagi pasien maupun persalinannya. Jadi kalau persalinannya lebih dari 10 jam, maka hal ini masih bisa teratasi.

KONVENSIONAL

Teknik ini sekalipun konvensional, tapi ada beberapa yang belum banyak orang ketahui. Dengan adanya referensi ini tentu ibu akan semakin banyak pilihan untuk menentukan cara yang mana yang paling baik. Berikut adalah aneka cara bersalin konvensional:
* Berbaring
  Kalangan medis akrab menyebutnya dengan posisi litotomi. Pada posisi ini, ibu dibiarkan telentang seraya menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Keuntungan posisi ini, dokter bisa leluasa membantu proses persalinan. Pasalnya jalan lahir menghadap langsung ke dokter/bidan, sehingga dokter/bidan lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan. Lainnya, waktu persalinan pun bisa diprediksi secara lebih akurat.
  Selain itu, tindakan episiotomi bisa dilakukan lebih leluasa, sehingga pengguntingannya bisa lebih bagus, terarah, serta sayatannya bisa diminimalkan. Begitu juga dengan posisi kepala bayi yang relatif lebih gampang dipegang dan diarahkan. Dengan demikian, bila ada perubahan posisi kepala, bisa langsung diarahkan menjadi semestinya.
  Kekurangan dari cara bersalin konvesional ini, letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu. Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke janin melalui plasenta pun jadi relatif berkurang.
  Untuk mengantisipasi hal ini biasanya beberapa saat sebelum pembukaan lengkap, dokter meminta pasien untuk berbaring ke kiri dan atau ke kanan. Dengan demikian suplai oksigen dan peredaran darah balik ibu tidak terhambat.

* Berbaring Miring
  Cara ini memang tidak lazim dilakukan ibu-ibu di Indonesia. Jika memilih cara ini ibu harus berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi ini akrab disebut posisi lateral.
  Keunggulan posisi ini, peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain.
  Sayangnya, posisi miring menyulitkan dokter untuk membantu proses persalinan. Dalam arti, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. Dokter pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.

* Jongkok
  Walau tidak lazim pada orang Indonesia bagian barat, cara bersalin jongkok sudah dikenal sebagai posisi bersalin yang alami bagi ibu di beberapa suku di Papua dan daerah lainnya. Oleh karena memanfaatkan gravitasi tubuh, ibu tidak usah terlalu kuat mengejan. Sementara bayi pun lebih cepat keluar lewat jalan lahir. Tak heran karena berbagai keunggulan tersebut, beberapa tempat bersalin di Jakarta menerapkan posisi persalinan ini untuk membantu pasiennya.
  Kelemahannya, melahirkan dengan posisi jongkok amat berpeluang membuat kepala bayi cedera. Soalnya, tubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa meluncur cepat ke bawah. Untuk menghindari cedera, biasanya ibu berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi.
  Untuk sebagian dokter, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

* Setengah duduk
  Posisi yang paling umum diterapkan di berbagai RS/RSB di segenap penjuru tanah air. Pada posisi ini, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping. Posisi ini cukup membuat ibu nyaman. Kelebihannya, sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek. Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsung optimal.
  Kendati begitu, posisi persalinan ini bisa memunculkan kelelahan dan keluhan punggung pegal. Apalagi jika proses persalinan tersebut berlangsung lama.

Monday, February 7, 2011

Enema Kopi, Cara Bersihkan Usus Lewat Anus yang Berbahaya

Jakarta, Ada beberapa cara untuk membersihkan saluran usus dari kotoran dan racun. Salah satunya dengan memasukkan kopi melalui anus untuk membersihkan usus (enema kopi). Namun cara ini mempunyai risiko yang berbahaya sehingga tidak boleh sembarangan dilakukan.

Enema kopi merupakan salah satu metode alternatif untuk pengobatan dan juga perawatan dengan cara memasukkan cairan kopi ke dalam usus besar melalui dubur (anus) untuk membantu mengeluarkan racun (detoksifikasi) dari dalam darah atau liver (hati).

Cairan kopi yang digunakan dipercaya bisa merangsang sistem enzim dalam hati yang disebut dengan glutathione-S-transferase yang mampu menghilangkan berbagai radikal bebas dari aliran darah.

Enema kopi diklaim bisa merangsang sistem glutathione-S-transferase sebesar 700 persen. Selama dilakukan enema kopi di dalam usus, seperti dikutip dari Gersonhawaii.us, Senin (7/2/2011), semua darah dalam tubuh akan melewati hati setidaknya lima kali, karena setiap 3 menit darah akan melewati hati.

Selain merangsang sistem enzim, zat lain seperti theobromine, teofilin dan kafein yang terdapat dalam kopi memiliki efek fisiologis yang diantaranya bisa melebarkan pembuluh darah dan saluran empedu, relaksasi otot polos serta peningkatan aliran empedu.
Sumber : Detik

Saturday, February 5, 2011

Fisiologi Pertumbuhan Janin


               Suatu kehamilan matur biasanya akan berlangsung selama 280 hari atau 10 bulan arab (lunar monash) yang dihitung dari hari pertama mendapat haid terakhir. Pada 2 minggu pertama, hasil konsepsi masih merupakan perkembangan dari ovum yang dibuahi, dari minggu ke-3 sampai ke-6 disebut mudigah (embrio), dan sesudah minggu ke-6 mulai disebut fetus. Perubahan-perubahan dan organogenesis terjadi pada berbagai periode kehamilan.

               Perubahan-perubahan dari organogenesis yang terjadi pada berbagai periode kehamilan :

Umur Kehamilan
Panjang Fetus
Pembentukan Organ
4 minggu
7,5 mm – 10 mm
Rudimental mata, telinga, dan hidung.
8 minggu
2,5 cm
Hidung, kuping, jari-jemari mulai dibentuk, kepala menekuk ke dada.
12 minggu
9 cm
Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai berbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum terdiferensiasi.
16 minggu
16-18 cm
Genetalia eksterna terbentuk dan dapat dikenal, kulit tipis dan warna merah.
20 minggu
25 cm
Kulit lebih tebal, rambut mulai tumbuh di kepala, dan rambut halus (lanugo) tumbuh di kulit.
24 minggu
30-32 cm
Kedua kelopak mata tumbuh alis dan bulu mata serta kulit keriput. Kepala besar. Bila lahir dapat bernafas tetapi hanya dapat bertahan hidup beberapa jam saja.
28 minggu
35 cm
Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa. Bila lahir, dapat bernafas, menangis pelan dan lemah, bayi imatur.
32 minggu
40-43 cm
Kulit merah dan keriput. Bila lahir, kelihatan seperti orang tua kecil (little old man).
36 minggu
46 cm
Muka berseri, tidak keriput. Bayi premature.
40 minggu
50-55 cm
Bayi cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria, testis sudah berada dalam skortum, sedangkan pada wanita, labia majora berkembang baik. Tulang-tulang kepala menulang. Pada 80% kasus telah terjadi center-osifikasi pada epifis tibia proksimal.

Pernafasan Janin
Pada kehamilan 22 minggu, sistem kapiler terbentuk dan paru sudah memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran gas.
Pada saat aterm, sudah terbentuk 3 – 4 generasi alvoulus. Epitel yang semula berbentuk kubis merubah menjadi pipih saat pernafasan pertama.
Pada kehamilan 24 minggu, cairan yang mengisi alvolus dan saluran nafas lain. Saat ini, paru mengeluarkan surfactan lipoprotein yang memungkinkan berkembangnya paru janin setelah lahir dan membantu mempertahankan volume ruangan udara dalam paru. Sampai kehamilan 35 minggu jumlah surfactan masih belum mencukupi dan dapat menyebabkan terjadinya hyalin membrane disease.
Janin melakukan gerakan nafas intrauterin yang menjadi semakin sering dengan bertambahnya usia kehamilan
Pertukaran gas pada janin berlangsung di plasenta. Pertukaran gas sebanding dengan perbedaan tekanan partial masing-masing gas dan luas permukaan dan berbanding terbalik dengan ketebalan membran. Jadi plasenta dapat dilihat sebagai “paru” janin intrauterin.
Tekanan parsial O2 (PO2) darah janin lebih rendah dibandingkan darah ibu, namun oleh karena darah janin mengandung banyak HbF maka saturasi oksigen janin yang ada sudah dapat mencukupi kebutuhan.
PCO2 dan CO2 pada darah janin lebih tinggi dibandingkan darah ibu sehingga CO2 akan mengalami difusi dari janin ke ibu.
Aktivitas pernafasan janin intrauterin menyebabkan adanya aspirasi cairan amnion kedalam bronchiolus, untuk dapat masuk jauh kedalam alveolus diperlukan tekanan yang lebih besar. Episode hipoksia berat pada kehamilan lanjut atau selama persalinan dapat menyebabkan “gasping” sehingga cairan amnion yang kadang bercampur dengan mekonium masuk keparu bagian dalam.

Sirkulasi Darah Janin
Perubahan mendadak dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin memerlukan penyesuaian sirkulasi neonatus berupa :
  • pengalihan aliran darah dari paru,
  • penutupan ductus arteriosus Bottali dan foramen ovale serta
  • obliterasi ductus venosus Arantii dan vasa umbilikalis.
Sirkulasi bayi terdiri dari 3 fase :
  1. Fase intrauterin dimana janin sangat tergantung pada plasenta
  2. Fase transisi yang dimulai segera setelah lahir dan tangisan pertama
  3. Fase dewasa yang umumnya berlangsung secara lengkap pada bulan pertama kehidupan
1.      Fase intrauterin
Vena umbilikalis membawa darah yang teroksigenasi dari plasenta menuju janin (gambar 2 dan 3 )
Lebih dari 50% cardiac out-put berjalan menuju plasenta melewati arteri umbilikalis. Cardiac out-put terus meningkat sampai aterm dengan nilai 200 ml/menit. Frekuensi detak jantung untuk mempertahankan cardiac output tersebut 110 – 150 kali per menit.
Tekanan darah fetus terus meningkat sampai aterm, pada kehamilan 35 minggu tekanan sistolik 75 mmHg dan tekanan diastolik 55 mmHg
Sel darah merah, kadar hemoglobin dan “packed cell volume” terus meningkat selama kehamilan. Sebagian besar eritrosit mengandung HbF
Pada kehamilan 15 minggu semua sel darah merah mengandung HbF. Ada kehamilan 36 minggu, terdapat 70% HbF dan 30% Hb A.
HbF memiliki kemampuan mengikat oksogen lebih besar dibanding HbA. HbF lebih resisten terhadap hemolisis namun lebih rentan terhadap trauma.
 Gambar 1. Sirkulasi Darah Janin

Gambar 2. Transfer O2 dan CO2 dalam Plasenta

2.      Fase transisi
Saat persalinan, terjadi dua kejadian yang merubah hemodinamika janin
  1. Ligasi talipusat yang menyebabkan kenaikan tekanan arterial
  2. Kenaikan kadar CO2 dan penurunan PO2 yang menyebabkan awal pernafasan janin
Setelah beberapa tarikan nafas, tekanan intrathoracal neonatus masih rendah (-40 sampai – 50 mmHg) ; setelah jalan nafas mengembang, tekanan meningkat kearah nilai dewasa yaitu -7 sampai -8 mmHg.
Tahanan vaskular dalam paru yang semula tinggi terus menurun sampai 75 – 80%. Tekanan dalam arteri pulmonalis menurun sampai 50% saat tekanan atrium kiri meningkat dua kali lipat.
Sirkulasi neonatus menjadi sempurna setelah penutupan ductus arteriousus dan foramen ovale berlangsung, namun proses penyesuaian terus berlangsung sampai 1 – 2 bulan kemudian.
3.      Fase Ekstrauterin
Ductus arteriousus umumnya mengalami obliterasi pada awal periode post natal sebagai reflek adanya kenaikan oksigen dan prostaglandin.
Bila ductus tetap terbuka, akan terdengar bising crescendo yang berkurang saat diastolik (“machinery murmur”) yang terdengar diatas celah intercosta ke II kiri.
Obliterase foramen ovale biasanya berlangsung dalam 6 – 8 minggu. Foramen ovale tetap ada pada beberapa individu tanpa menimbulkan gejala. Obliterasi ductus venosus dari hepar ke vena cava menyisakan ligamentum venosum. Sisa penutupan vena umbilikalis menjadi ligamentum teres hepatis.
Hemodinamika orang dewasa normal berbeda dengan janin dalam hal :
  1. Darah vena dan arteri tidak bercampur dalam atrium
  2. Vena cava hanya membawa darah yang terdeoksigenasi menuju atrium kanan, dan selanjutnya menuju ventrikel kanan dan kemudian memompakan darah kedalam arteri pulmonalis dan kapiler paru
  3. Aorta hanya membawa darah yang teroksigenasi dari jantung kiri melalui vena pulmonalis untuk selanjutnya di distribusikan keseluruh tubuh janin.

Saluran Pencernaan (Traktus Digestivus)
1.      Sebelum dilahirkan, traktus gastrointestinal tidak pernah menjalankan fungsi yang sebenarnya.
2.      Sebagian cairan amnion yang ditelan berikut materi seluler yang terkandung didalamnya melalui aktivitas enzymatik dan bakteri dirubah menjadi mekonium. Mekonium tetap berada didalam usus kecuali bila terjadi hipoksia hebat yang menyebabkan kontraksi otot usus sehingga mekonium keluar dan bercampur dengan cairan ketuban. Dalam beberapa kadaan keberadaaan mekonium dalam cairan amnion merupakan bentuk kematangan traktus digestivus dan bukan merupakan indikasi adanya hipoksia akut.
3.      Pada janin, hepar berperan sebagai tempat penyimpanan glikogen dan zat besi
4.      Vitamin K dalam hepar pada neonatus sangat minimal oelh karena pembentukannya tergantung pada aktivitas bakteri. Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan perdarahan neonatus pada beberapa hari pertama pasca persalinan.
5.      Proses glukoneogenesis dari asam amino dan timbunan glukosa yang memadai dalam hepar belum terjadi saat kehidupan neonatus. Lebih lanjut, aktivitas kadar hormon pengatur karbohidrat seperti cortisol, epinefrin dan glukagon juga masih belum efisien. Dengan demikian, hipoglikemia neonatal adalah merupakan keadaan yang sering terjadi bila janin berada pada suhu yang dingin atau malnutrisi.
6.      Proses glukoronidasi pada kehidupan awal neonatus sangat terbatas sehingga bilirubin tak dapat langsung dikonjugasi menjadi empedu. Setelah hemolisis fisiologis pada awal neonatus atau adanya hemolisis patologis pada isoimunisasi nenoatus dapat terjadi kern icterus.

Saluran Kemih (Traktus Urinarius)
1.      Ginjal terbentuk dari mesonefros, glomerulus terbentuk sampai kehamilan minggu ke 36. Ginjal tidak terlampau diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
2.      Plasenta, paru dan ginjal maternal dalam keadaan normal akan mengatur keseimbangan air dan elektrolit pada janin. Pembentukan urine dimulai pada minggu 9 – 12. Pada kehamilan 32 minggu, produksi urine mencapai 12 ml/jam, saat aterm 28 ml/jam. Urine janin adalah komponen utama dari cairan amnion.

Sistem Imunologi
1.      Pada awal kehamilan kapasitas janin untuk menghasilkan antibodi terhadap antigen maternal atau invasi bakteri sangat buruk. Respon imunologi pada janin diperkirakan mulai terjadi sejak minggu ke 20
2.      Respon janin dibantu dengan transfer antibodi maternal dalam bentuk perlindungan pasif yang menetap sampai beberapa saat pasca persalinan.
3.      Terdapat 3 jenis leukosit yang berada dalam darah: granulosit – monosit dan limfosit
4.      Granulosit : granulosit eosinofilik – basofilik dan neutrofilik
5.      Limfosit : T-cells [derivat dari thymus] dan B-cells [derivat dari “Bone Marrow”]
6.      Immunoglobulin (Ig) adalah serum globulin yang terdiri dari IgG – IgM – IgA - IgD dan IgE
7.      Pada neonatus, limpa janin mulai menghasilkan IgG dan IgM. Pembentukan IgG semakin meningkat 3 – 4 minggu pasca persalinan.
8.      Perbandingan antara IgG dan IgM penting untuk menentukan ada tidaknya infeksi intra uterin. Kadar serum IgG janin aterm sama dengan kadar maternal oleh karena dapat melewati plasenta. IgG merupakan 90% dari antibodi serum jain yang berasal dari ibu. IgM terutama berasal dari janin sehingga dapat digunakan untuk menentukan adanya infeksi intrauterin.

Sistem Endokrinologi
1.      Thyroid adalah kelenjar endokrin pertama yang terbentuk pada tubuh janin.
2.      Pancreas terbentuk pada minggu ke 12 dan insulin dihasilkan oleh sel B pankreas. Insulin maternal tidak dapat melewati plasenta sehingga janin harus membentuk insulin sendiri untuk kepentingan metabolisme glukosa.
3.      Semua hormon pertumbuhan yang disintesa kelenjar hipofise anterior terdapat pada janin, namun peranan sebenarnya dari hormon protein pada kehidupan janin belum diketahui dengan pasti.
4.      Kortek adrenal janin adalah organ endokrin aktif yang memproduksi hormon steroid dalam jumlah besar. Atrofi kelenjar adrenal seperti yang terjadi pada janin anensepali dapat menyebabkan kehamilan postmatur.
5.      Janin memproduksi TSH – thyroid stimulating hormon sejak minggu ke 14 yang menyebabkan pelepasan T3 dan T4 .


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Redesign by Indonez