Friday, November 8, 2013

Asyiknya Mendidik Anak

Bagaimana menjadi guru, teman, dan sahabat yang baik bagi anak-anak

Kok bisa? anak ya anak, itulah ungkapan segelintir orang tua versi dahulu kala saat memposisikan anaknya diamana anak harus menuruti apapun yang diakatakan orang tuanya. Seiring perkembangan tekhnologi dan perkembangan abad keemasan seperti sekarang ini ternyata gampang gampang susah dalam hal pendidikannya, lingkungannya serta dalam menentukan masa depan anak, itu semua tergantung dari pola asuh dan pola didik dari orang tua itu sendiri.

Saya sendiri mengalami semenjak menjadi orang tua tiga tahun terakhir ini, dunia ini terasa berubah seiring perubahan dari tumbuh kembang anak saya. Dari perubahan itulah saya belajar untuk mengedepankan betapa pentingnya peran keluarga terutama orang tua dalam hal pendidikan anak-anak kita, kebetulan Ayahnya juga bekerja dirumah jadi bisa kerja sama dalam hal perkembangannya.



Keluarga merupakan pusat dari pendidikan anak, karena dari keluarga kepribadian anak terbentuk, sebut saja anak saya farah yang sekarang usianya 2,8thn, anak seusianya mungkin para orang tua sudah sibuk mencari sekolah unggulan/sekolah bermain untuk pendidikannya, tapi saya punya sedikit perbedaan pandangan dimana anak mempunyai tingkat kebosanan yang relative tinggi, terlebih anak seusia farah, maka dari itu saya mengambil jalan untuk mendidik sendiri dirumah sampai nanti usia TK agar tidak merasa bosan, dan alhasil saya pikir sedikit berhasil, sebagai contoh farah sudah bisa membaca do’a sebelum tidur biarpun belum lancar, tapi paling tidak pembelajaran orang tua yang selalu direkam di memorynya akan terus diingat dll. Dan sayapun tidak membuang sia-sia rekaman kebersamaan dengan anak saya dengan mengabadikannya lewat video, dan selalu saya putar kalau anak saya lagi rewel, begitu melihat video-video mainnya, sontak langsung tersenyum.
Ini salah satu video kesukaanya :)

Sebagai orang tua harus mau dan mampu memahami anaknya, begitu juga sebaliknya. Contohnya, orang tua dan anak sama-sama memiliki sifat fitrah. Salah satu sifat fitrah anak adalah menginginkan perlindungan dan bimbingan (QS. Al-Isra’: 24)

sangat jelas bahwa ketika kita menghargai dan menyayangi orang tua kita dengan baik maka akan menumbuhkan akhlak serta moral yang baik pula bagi anak. sedangkan jikalau kita acuh maka akan tumbuh akhlak dan moral yang tidak baik. Dengan kata lain, hal ini sangat berpengaruh dalam pendidikan karakter. Antara orangtua sebagai pendidik dan anak. Segala sesuatu yang diajarkan dengan baik pada mulanya akan menanamkan karakter yang baik pula pada anak. Untuk itu berbakti kepada orang tua merupakan suatu cara yang harus dilakukan.

Selain sebagai guru dirumah, peran orang tua juga terkadang harus mengkondisikan sebagai partner bermainnya, karena dari situ tercipta kedekatan Antara anak dan orang tua. Dalam hal bermain anak pasti ingin selalu didampingi orang tuanya baik diarena bermain yang terbuka maupun tertutup seperti yang sekarang sudah menjamur Timezone, Funworld dll. Tidak jarang pula orang tua yang mau menemani sang buah hati bermain, lebih mempercayakan Pembantu & Baby Sitter. Dengan intensnya anak-anak kita dengan orang tuanya mudah-mudahan akan melahirkan anak yang soleh/solekha Amin

4 comments:

  1. sampe saya puter itu videonya tiga kali :D
    nontonnya sambil cengar-cengir trus setengah terharu gitu....

    nice post sist! :D

    makasih ya, udah ikut meramaikan...

    ReplyDelete
  2. Sami2 jeng, maaf ya klo sedikit out of the topic :)

    ReplyDelete
  3. Ini dapat dijadikan contoh bagi orang tua, tentang bagaimana membina hubungan yg baik dengan anak, bagaimana mendidik dengan penuh cinta dalam tahapan perkembangan anak diera modern ini..terima kasih bunda..sukses selalu get upload..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Om :)
      Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat

      Delete

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Redesign by Indonez