Monday, October 13, 2008

Wisata Alam

Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki
kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Para explorer dari dunia barat maupun
timur jauh telah mengunjungi Indonesia pada abad ke lima belas vang lalu. Perjalanan
eksplorasi yang ingin mengetahui keadaan di bagian benua lain telah dilakukan oleh
Marcopollo, Washington, Wallacea, Weber, Junghuhn dan Van Steines dan masih banyak
yang lain merupakan awal perjalanan antar pulau dan antar benua yang penuh dengan
tantangan. Para adventnrer ini melakukan perjalanan ke alam yang merupakan awal dari
perjalanan ekowisata. Sebagian perjalanan ini tidak memberikan keuntungan konservasi
daerah alami, kebudayaan asli dan atau spesies langka (Lascurain, 1993).
Pada saat ini, ekowisata telah berkembang.
Wisata ini tidak hanya sekedar untuk
melakukan pengamatan burung, mengendarai kuda, penelusuran jejak di hutan belantara,
tetapi telah terkait dengan konsep pelestarian hutan dan penduduk lokal. Ekowisata ini
kemudian merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan
terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial. Ekowisata tidak dapat dipisahkan dengan
konservasi. Oleh karenanya, ekowisata disebut sebagai bentuk perjalanan wisata
bertanggungjawab.
Belantara tropika basah di seluruh kepulauan Indonesia merupakan suatu destinasi.
Destinasi untuk wisata ekologis dapat dimungkinkan mendapatkan manfaat sebesarbesarnya
aspek ekologis, sosial budaya dan ekonomi bagi masyarakat, pengelola dan Pemerintah

No comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Redesign by Indonez